20160608

Agama dan Keadilan Gender

Selasa, 7 Juni 2016

Agama dan Keadilan Gender
“Kekerasan Dalam Rumah Tangga”
Oleh : Nathasia Irawan

            Sebelum kita membahas tentang keadilan gender, sebaiknya kita tahu terlebih dahulu apa itu gender. Masyarakat umum biasanya mengenal gender sebagai jenis kelamin, tetapi gender sebenarnya bukanlah sekedar alat kelamin. Gender adalah perbedaan peran sosial yang dibangun oleh masyarakat, serta tanggung jawab laku-laki dan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa gender belum tentu berkaitan dengan laki-laki dan perempuan. Sehingga di tempat yang berbeda gender belum tentu sama dan gender juga bisa berubah dari waktu ke waktu. Sedangkan jenis kelamin yang terdiri atas laki-laki dan perempuan disebut dengan seks atau kodrat. Ada perbedaan yang jelas antara gender dan jenis kelamin. Gender bisa berubah dan ditukar, tergantung waktu dan budaya setempat karena gender merupakan buatan manusia dan bukan kodrat Tuhan. Sedangkan jenis kelamin adalah kodrat Tuhan, jadi tidak bisa seenaknya ditukar maupun diganti.
            Setelah mengerti arti gender yang sesungguhnya, sekarang kita akan membahas tentang pengertian keadilan gender. Keadilan gender adalah proses dan perlakuan adil antara laki-laki dan perempuan. Berarti tidak ada yang namanya beban ganda, anggapan peran salah satu jenis kelamin lebih rendah, memojokkan jenis kelamin tertentu dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki. Sayangnya, di Indonesia ini masih banyak ketidakadilan gender yang terjadi terutama pada kaum perempuan. Contohnya seperti kekerasan seksual, perbedaan perilaku di tempat kerja, anggapan bahwa tugas rumah tangga harus dikerjakan oleh wanita dan yang paling sering kita jumpai, kekerasan dalam rumah tangga. Dicatatan tahunan Komnas perempuan terungkap kasus kekerasan terhadap perempuan terus meningkat dari tahun 2012 sampai 2015. Jumlah kasus kekerasan pada tahun 2015 sebesar 321.752.
            Kasus kekerasan dalam rumah tangga masih terjadi sampai saat ini. Salah satu contohnya adalah kasus yang dialami oleh seorang mama muda berinisial ML yang berumur 28 tahun yang berasal dari Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang ini. Mama muda ini dihajar suaminya, laki-laki berumur 49 tahun berinisial AW gara-gara kelamaan di salon kecantikan. Menurut pengakuan ML usai melaporkan suaminya ke Polrestabes Semarang, Selasa, 17 Mei 2016, Ia dan suaminya memang sudah sering bertengkar sebelumnya dan ini adalah kejadian yang paling parah. Awalnya ML berpamitan mempercantik dan merawat diri di salon. Menjelang selesai perawatan, LM meminta suaminya untuk menjemput. Karena jarak rumah hingga salon berdekatan, ketika AW tiba di salon tersebut, suaminya tiba-tiba mengamuk tanpa alasan yang jelas. Akibat kekerasan tersebut, mata sebelah kanan ML mengalami memar dan berwarna biru. Ia punmengaku sudah tak tahan dengan perlakuan suaminya sehingga mengadukan ke polisi. ML menyebutkan bahwa Ia menikah sejah dua tahun lalu. Perbedaan usia yang cukup jauh, ditunjang penampilannya yang trendi sering memancing suaminya cemburu. Ia juga mengaku pernah dilarang ke salon dengan alasan sudah bersuami jadi tidak perlu mempercantik diri sendiri. Padahal maksud ML melakukan semua itu adalah agar suaminya senang dan tidak bosan. ML menyebutkan sejak sebelum meikah, Ia memang suka merawat tubuh. Kebiasaan mama muda itu berlanjut hingga memiliki anak dan usia pernikahan mencapai dua tahun.
            Menurut firman Tuhan kekerasan bukanlah gaya hidup dan cara menyelesaikan masalah dalam keluarga yang berdasarkan Firman Tuhan. Setiap bentuk dan ekspresi yang sekalipun bertujuan baik, bila dilakukan dengan jalan kekerasan adalah melawan kehendak Tuhan. Hal tersebut dapat dilihat dari Mazmur 11:5 yang berbunyi “Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.”. Rumah tangga merupakan tempat pembelajaran dalam membangun relasi hubungan interpersonal. Paulus menyampaikan dua dasar kehidupan orang Kristen, yaitu mereka menjadi manusia baru dalam Efesus 4:17-32, dan mereka hidup sebagai anak-anak terang dalam Efesus 5:1-21.  Semakin baik kualitas relasi di antara suami dengan istri, semakin menunjukkan kualitas hubungan dalam rumah tangga tersebut. Hubungan relasi di antara suami dan istri inilah yang dikatakan Paulus kepada jemaat Efesus 5:22-23; “Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat”. Paulus menegaskan bahwa kehidupan sebagai manusia baru adalah kehidupan di dalam terang Kristus, dapat dilihat di Efesus 5:8. Hidup sebagai anak terang dikuasai oleh Roh dan pikiran Kristus menjadikan seseorang mampu menaklukan diri di bawah kehendak Kristus. Paulus menjelaskan bentuk hubungan perkawinan menggunakan pola hierarki. Hal ini karena latar belakang budaya Yahudi, di mana budaya patriarki masih sangat mempengaruhi pemikirannya “Rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus” bisa dilihat di Efesus 5:21. Paulus menekankan soal ketaatan yang mengandung unsur rasa hormat bagi posisi yang dituakan dalam Efesus 6:1-9. Sebuah ketaatan dan rasa hormat yang bersumber dari ketulusan. Setiap anggota keluarga perlu mengembangkan sikap ketaatan dan kasih yang menjadi cara berelasi antara suami dan istri. Menurut Paulus hal ini tidak mungkin terjadi sikap arogan: semena-mena, melecehkan, meremehkan, dan tidak menjadi teladan dalam hubungan rumah tangga.

            Indonesia masih memerlukan kesadaran yang tinggi tentang keadilan gender. Masih terdapat berbagai macam ketidakadilan gender di Indonesia, terutama yang merugikan kaum perempuan. Selain melanggar hukum, ketidakadilan gender seperti kekerasan dalam rumah tangga adalah salah satu perilaku yang dilarang oleh Tuhan. Tertulis jelas dalam firman Tuhan, bahwa Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Maksud dari firman tersebut adalah, Tuhan menguji orang-orang yang benar agar mereka dan membenci orang-orang yang melakukan kekerasan.

0 Respond:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

By Nathasia Irawan. Powered by Blogger.

BTemplates.com

Thick Skeleton Skull

About

Copyright © MyTimeline | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com